Kawasan Kota Lama Surabaya, atau Old Town, adalah jantung sejarah kota ini—sebuah mosaik arsitektur kolonial dan budaya yang kini dijadikan destinasi wisata heritage spektakuler.
Jejak Sejarah & Transformasi
-
Terletak di sekitar Jalan Rajawali, Jembatan Merah, dan Jalan Kembang Jepun (Pecinan), Kota Lama dipilah dalam empat zona tematik: Eropa, Pecinan, Arab, dan Melayu, mencerminkan keragaman sejarah dan ekonomi kota semasa kolonial.
-
Setelah revitalisasi besar yang dimulai sejak 2023, kawasan ini dibuka secara resmi sebagai destinasi wisata pada Juli–Agustus 2024—pengunjung kini bisa menyusuri jalanan bersejarah dengan akses lebih nyaman dan interaktif.
Arsitektur Legendaris & Spot Ikonik
-
Gedung Internatio (1931): Menjadi saksi tewasnya Jenderal Mallaby saat pertempuran 10 November—gedung bersejarah ini menjadi salah satu spot foto favorit.
-
Gedung Cerutu (1916): Kantor pabrik gula yang klasik, sering dijadikan latar foto retro.
-
De Javasche Bank, Gedung Singa, Hotel Arcadia, dan Pabrik Siropen: masing-masing menyimpan cerita arsitektural dan ekonomi Surabaya masa lalu.
-
Jembatan Merah: Ikon perjuangan 10 November 1945, menjadi simbol perlawanan Surabaya terhadap kolonialisme.
Cara Eksplorasi Lebih Interaktif
-
Toerwagen (mobil listrik wisata): Tur singkat melintasi landmark seperti Gedung Internatio, Jembatan Merah, dan De Javasche Bank—hanya dengan Rp20.000/orang, ditemani pemandu cerita sejarah.
-
Walking Tour: Rute tematik seperti:
-
Bersukaria Walk: membentang dari Taman Jayengrono hingga Pos Bloc via bangunan bersejarah.
-
Roodebrug Tour: mencakup Taman Jayengrono, Museum Hoofdbureau, hingga Pos Bloc.
-
-
Penyewaan Kostum & Jeep Vintage: Pengunjung bisa menyewa kostum ala Eropa (Rp35.000) atau Jeep klasik untuk foto dan tur seru.
Aktivitas & Spot Menarik Lainnya
-
Pabrik Siropen: Cicipi sirup legendaris lokal dengan resep sejak 1923.
-
Pos Bloc Surabaya: Dulunya sekolah Bung Karno, kini jadi pusat seni kreatif dan galeri memori sejarah
-
Taman Jayengrono: Tempat rileksasi dan foto vintage, favorit keluarga dan pelancong muda.
-
Street Food & Kya-Kya Night Market: Nikmati jajanan klasik seperti lapis kukus, rujak, dan keroncong dari gerai-gerai lokal.
Ringkasan Singkat
Fitur | Deskripsi |
---|---|
Zona Wisata | Eropa, Pecinan, Arab, Melayu—menambah nuansa budaya beragam |
Bangunan Bersejarah | Gedung Internatio, Cerutu, De Javasche Bank, Singa, Jembatan Merah |
Tur & Pengalaman | Toerwagen (Rp20K), Walking Tour, Sewa kostum atau Jeep klasik |
Aktivitas Lokal | Pabrik sirup Siropen, Pos Bloc kreatif, taman Instagramable, kuliner otentik |
Waktu Ideal | Pagi atau sore hari—terhindar panas dan suasana lebih hidup |
Kota Lama Surabaya bukan hanya wisata sejarah—melainkan sebuah pengalaman interaktif yang menyatukan arsitektur kolonial, cerita heroik, serta kreativitas modern ke dalam satu destinasi hidup. Ideal untuk pecinta budaya, fotografi, keluarga, dan komunitas.
Kalau kamu ingin, aku bisa bantu susun itinerary seru di Surabaya yang mengombinasikan Kota Lama, Museum Siola, House of Sampoerna, kuliner lokal, dan neighborhood unik—tinggal bilang saja!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar