Selasa, 12 Agustus 2025

Surabaya Chinatown

Berikut gambaran visual kawasan Chinatown Surabaya—atau dikenal sebagai Kawasan Pecinan/Kya-Kya Kembang Jepun—dengan gerbang ikonik, lampion merah, dan atmosfer khas yang ramai dan heritage.


Sekilas Tentang Surabaya Chinatown

Chinatown di Surabaya, sering disebut Kampung Pecinan atau Kya-Kya, merupakan kawasan pecinan tertua dan paling berpengaruh di Kota Pahlawan. Terletak di kawasan utara—terutama di sepanjang Jalan Kembang Jepun dan Jalan Karet—daerah ini telah menjadi pusat perdagangan, budaya, dan komunitas sejak era kolonial Belanda 

Lokasinya juga menjadi titik pertemuan antar budaya karena berdekatan dengan Kota Tua, sehingga menyuguhkan kombinasi arsitektur Tionghoa, Belanda, dan Arab 


Ciri & Daya Tarik Utama

 https://www.holidify.com/images/cmsuploads/compressed/1428758975_42dfc2b366_b_20190128162038.jpg

  • Gerbang Merah & Arsitektur Jalan Kembang Jepun
    Gerbang khas dengan naga hiasan menandai pintu masuk, diikuti bangunan shophouse tua dan jalan sempit bergaya sejarah

  • Pasar Malam & Kuliner Legendaris
    Setiap malam, Jalan Kembang Jepun berubah menjadi area "Kya-Kya"—pasar kuliner jalanan sepanjang sekitar 750 meter, penuh dengan hidangan klasik seperti bakcang, sate kerang, dan kway teow—dengan hiburan barongsai dan musik keroncong 

  • Cagar Budaya: Rumah Abu & Kuil Tertua
    Sepanjang Jalan Karet terdapat Rumah Abu keluarga Tionghoa (Han, The, Tjoa), yang merupakan tempat sembahyang leluhur dengan desain klasik, dianggap sebagai "mutiara" sejarah di Pecinan Surabaya 
    Tak jauh dari situ, ada kelenteng bersejarah seperti Hok An Kiong dan Kong Co Kong Tik Cun Ong, serta Masjid Cheng Hoo—masjid dengan arsitektur Tionghoa-Islam—menambah kekayaan budaya kawasan ini 

  • Suasana Ekonomi Aktif & Foto-instagenik
    Kaca-kaca khas, lampion merah, dan arsitektur tua menciptakan latar foto yang menarik dan menghidupkan memoria masa lalu. Di pagi hari, aroma makanan khas juga menghidupkan suasana 


Info Praktis

AspekDetail
LokasiUtara Surabaya, sekitar Jalan Kembang Jepun & Karet (Kya-Kya)
Biaya MasukGratis
AktivitasBerburu kuliner, foto heritage, menjelajah arsitektur, mengunjungi rumah abu & komunitas
Waktu IdealSiang hingga malam (kuliner malam & lampion lebih hidup)
CatatanBeberapa bangunan butuh restorasi, namun atmosfer historis tetap terasa kuat 


Mengapa Harus Dikunjungi?

Chinatown Surabaya adalah naskah hidup interaksi budaya Tionghoa, Arab, dan kolonial. Cocok untuk:

  • Wisata kuliner petualangan rasa lokal Tionghoa-Indonesia.

  • Eksplorasi sejarah & arsitektur lewat rumah tua, shophouse, dan kelenteng klasik.

  • Spot fotografi dengan feel nostalgia urban yang memikat.

  • Belanja bumbu, rempah atau barang tradisional di pasar lokal yang autentik.


Kalau kamu ingin, aku bisa bantu merancang jalan-jalan heritage sightseeing—misalnya dari Chinatown ke House of Sampoerna, Kota Tua, lalu ke Taman Apsari atau Museum Surabaya Siola. Tinggal bilang ya!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jaddih Hill Madura

  Bukit Jaddih adalah kawasan perbukitan kapur di Bangkalan, Madura, yang terkenal karena pemandangan tebing putihnya yang dramatis dan dan...