Berikut foto Statue of Gubernur Suryo—patung peringatan keberanian dan pengabdian Raden Mas Tumenggung Ario Soerjo, Gubernur pertama Jawa Timur.
Sekilas Tentang Patung Gubernur Suryo
-
Patung ini berdiri gagah di Taman Apsari, tepat di Jalan Gubernur Suryo, berseberangan dengan Gedung Negara Grahadi, dan dikelilingi oleh kolam air mancur yang menyuguhkan suasana sejuk dan ideal untuk bersantai
-
Patung ini didirikan untuk menghormati Gubernur Suryo sebagai tokoh nasional dan sebagai simbol kekuatan serta kegigihan rakyat Surabaya dalam Perang 10 November 1945
Signifikansi Sejarah
-
Di bawah patung terdapat inskripsi kutipan pidato tegas Gubernur Suryo pada 9 November 1945 pukul 23.00 WIB melalui siaran radio Nirom (sekarang Hotel JW Marriott), yang berbunyi:
“Berulang-ulang telah kita kemukakan bahwa sikap kita ialah: lebih baik hancur daripada dijajah kembali. … Kita tetap menolak ultimatum itu.” -
Patung ini diresmikan pada 10 November 1979—a moment that adds commemorative depth given the proximity to Hari Pahlawan (Heroes' Day)
Suasana Sekitar & Rekomendasi Kunjungan
-
Tempat favorit warga Surabaya untuk berkumpul—terutama anak muda—lewat akhir pekan atau sore hari. Lapisan air mancur, kursi taman, serta suasana sejuk di tengah kota membuat area ini sangat nyaman
-
Terbuka 24 jam, pengunjung bisa datang kapan saja—cocok untuk fotografi malam hari ketika air mancur dan lampu taman dinyalakan
-
Ada area lapangan futsal outdoor di Taman Apsari, sering digunakan untuk santai dan olahraga ringan oleh masyarakat lokal
Ringkasan
Aspek | Detail |
---|---|
Nama & Lokasi | Patung Gubernur Suryo – Taman Apsari, Jl. Gubernur Suryo, Surabaya |
Pahlawan yang Dihormati | Gubernur pertama Jawa Timur dan tokoh anti-kolonial |
Pesan Pidato | “Lebih baik hancur daripada dijajah kembali…” (9 Nov 1945) |
Fasilitas | Kolam air mancur, taman, kursi, lapangan futsal |
Waktu & Suasana | Buka 24 jam; ramai saat sore dan akhir pekan |
Aktivitas | Nongkrong, foto, jogging, olahraga ringan |
Patung ini bukan hanya monumen—melainkan titik historis yang mengisahkan semangat juang kota Surabaya. Cocok dikombinasikan dalam rute heritage seperti ke Gedung Siola, Museum Siola, atau kawasan Kota Lama untuk sebuah tur sejarah yang berdimensi.
Kalau kamu mau, aku bisa bantu buatkan rute harian dengan lokasi-lokasi ini—sambil mampir kuliner lokal dan tempat ikonik lainnya. Tertarik?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar