Berikut foto dari Cathedral Church of St. Joseph atau Katedral Santo Yosef di Pontianak—gereja Katolik utama sekaligus pusat Keuskupan Agung Pontianak.
Sekilas Tentang Katedral Santo Yosef Pontianak
Sejarah Singkat
-
1905: Wilayah Pontianak dibentuk sebagai Prefektur Apostolik Borneo Belanda dan misi Katolik mulai berdiri
-
1909: Gereja pertama selesai dibangun dan dikonsekrasi tanggal 9 Desember
-
1918: Resmi ditetapkan sebagai katedral setelah penahbisan Mgr. Jan Pacificus Bos sebagai uskup
-
2011–2014: Bangunan lama digantikan dengan yang baru, jauh lebih besar dan modern; dibuka pada 19 Desember 2014 dan diberkati secara resmi pada 19 Maret 2015, bertepatan Hari Raya Santo Yosef
Arsitektur & Ciri Khas
-
Desain megah dengan gaya Gothic, Romawi, dan Bizantium, mengingatkan pada Basilika Santo Petrus di Vatikan, lengkap dengan kubah besar (cupola) serta ornamen kolom Corintian
-
Sentuhan ornamen Dayak pada eksterior serta unsur Tionghoa di interior mencerminkan keragaman budaya Kalbar
-
Interior luas—mampu menampung sekitar 3.000 jamaah—dilengkapi jendela kaca patri, altar megah, dan ornamen besar seperti patung Santo Yosef dan Bunda Maria
-
Fasilitas modern: kursi khusus lansia, lift, gantungan tas, bahkan layar LCD untuk membantu jamaah dengan gangguan penglihatan mengikuti misa
-
Atau seperti disebut pengunjung:
Jam Kunjungan & Layanan Umum
-
Gratis untuk umum—tidak ada biaya masuk, meski tersedia kotak donasi sukarela
-
Waktu kunjungan (non-misa):
-
Senin–Jumat: 08.00–14.00 WIB
-
Sabtu: 08.00–12.00 WIB
-
Minggu: tutup (karena untuk misa)
-
Ringkasan
Aspek | Detail |
---|---|
Lokasi | Jl. Pattimura Indah No. 195, Pontianak Kota |
Diresmikan Kembali | Bangunan baru pada Desember 2014; diberkati Maret 2015 |
Arsitektur | Kombinasi Gothic, Romawi, Dayak, dan Tionghoa |
Kapasitas | ±3.000 jamaah |
Fasilitas | Lift, kursi lansia, layar LCD, ornamen budaya, kaca patri |
Jam Buka | Sen–Jum 08.00–14.00; Sab 08.00–12.00; Minggu TUTUP untuk wisata |
Kenapa Layak Dikunjungi?
-
Ikon agama & arsitektur: Salah satu gereja Katolik terbesar dan termegah di Asia Tenggara
-
Unik & inklusif: Memadukan unsur budaya setempat dan modern dalam desainnya; hadir pula fasilitas fisik untuk lansia dan difabel
-
Pengalaman spiritual dan edukatif: Cocok untuk refleksi pribadi atau belajar tentang kehidupan keagamaan Pontianak.
Ingin saya bantu gabungkan tur religi harian? Misalnya: pagi ke Katedral Santo Yosef → lanjut ke Keraton Kadriyah → sore di Taman Digulis atau Tugu Khatulistiwa? Saya siap bantu susun rutenya nih!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar