Masjid Agung Palembang adalah salah satu masjid tertua dan termegah di Indonesia, sekaligus simbol penting dalam sejarah Islam di Pulau Sumatra. Masjid ini tidak hanya menjadi pusat ibadah umat Islam di Palembang, tapi juga saksi perjalanan Kesultanan Palembang Darussalam dan bukti akulturasi budaya arsitektur Melayu, Jawa, Tiongkok, dan Eropa.
🕌 Profil Singkat Masjid Agung Palembang
Elemen | Keterangan |
---|---|
Nama lengkap | Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin I Jayo Wikramo |
Lokasi | Jalan Jenderal Sudirman, 19 Ilir, Palembang, Sumatra Selatan |
Dibangun pada | 1738–1748 M (abad ke-18) |
Pendiri | Sultan Mahmud Badaruddin I dari Kesultanan Palembang |
Luas kompleks | ±15.000 m² |
Ciri khas | Atap limas bertingkat, menara gaya Tionghoa, ornamen Islam klasik dan Eropa |
Status | Masjid raya provinsi dan cagar budaya nasional |
🕰️ Sejarah Singkat
🔨 Masa Kesultanan Palembang
-
Dibangun atas perintah Sultan Mahmud Badaruddin I, pemimpin Kesultanan Palembang Darussalam.
-
Awalnya bernama Masjid Sultan, lalu berubah nama menjadi Masjid Agung Palembang.
-
Selesai pada tahun 1748, menjadi pusat keagamaan, pendidikan, dan pemerintahan.
-
Pada abad ke-19, mengalami kerusakan saat perlawanan terhadap kolonial Belanda, namun terus direnovasi.
🛠️ Renovasi dan Perluasan
-
Tahun 1812: Bangunan direnovasi pertama kali oleh Belanda.
-
Tahun 1966: Dibangun menara baru dengan arsitektur Tiongkok.
-
Tahun 2000-an: Diperluas dengan sayap kiri dan kanan, menjadikannya mampu menampung >15.000 jemaah.
🕌 Arsitektur Masjid
Masjid Agung Palembang adalah contoh luar biasa akulturasi arsitektur:
Unsur Budaya | Contoh |
---|---|
Jawa | Atap limas bertingkat seperti Masjid Demak |
Tionghoa | Menara segi delapan dengan atap bersusun mirip pagoda |
Melayu | Ukiran dan warna interior khas Sumatra Selatan |
Islam Timur Tengah | Kubah tambahan dan kaligrafi Arab |
Eropa (Belanda) | Pilar-pilar tinggi dan jendela kaca besar pada renovasi kolonial |
📜 Nilai Sejarah & Budaya
Aspek | Makna |
---|---|
Pusat dakwah Islam | Menjadi pusat penyebaran Islam sejak abad ke-18 di Sumatra Selatan |
Jejak Kesultanan Palembang | Simbol kebesaran Sultan Mahmud Badaruddin I |
Cagar budaya | Dilindungi sebagai warisan sejarah nasional |
Identitas kota | Ikon utama Kota Palembang bersama Jembatan Ampera dan Sungai Musi |
🎉 Aktivitas & Tradisi
-
Lokasi utama Salat Idul Fitri, Idul Adha, dan acara keagamaan besar di Palembang
-
Dimeriahkan saat Ramadan dengan bazar, buka puasa bersama, dan ceramah ulama nasional
-
Tempat wisata religi dan sejarah, dikunjungi oleh pelajar, turis, dan peziarah
📍 Lokasi Strategis
-
Terletak di pusat Kota Palembang, dekat Benteng Kuto Besak, Jembatan Ampera, dan Sungai Musi
-
Mudah diakses dari berbagai sudut kota, sering menjadi pemberhentian utama tur budaya Palembang
✨ Kalau kamu tertarik:
-
📖 Cerita sejarah: "Sultan dan Menara Merah – Legenda Masjid Agung Palembang"
-
🎨 Ilustrasi cutaway masjid menunjukkan perpaduan budaya arsitekturnya
-
🧭 Panduan wisata religi Palembang: dari Masjid Agung hingga makam ulama besar
Mau kupandu buat itinerary budaya ke Palembang atau cerpen sejarah berlatar Kesultanan Palembang Darussalam?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar