Benteng Rotterdam adalah salah satu benteng peninggalan kolonial Belanda yang paling terawat di Indonesia, terletak di Makassar, Sulawesi Selatan. Dikenal juga dengan nama aslinya Benteng Ujung Pandang, benteng ini menjadi simbol pertemuan antara kekuasaan lokal (Kerajaan Gowa) dan kolonialisme Eropa, serta saksi sejarah penting masa penjajahan dan perlawanan di wilayah timur Nusantara.
🏰 Profil Singkat Benteng Rotterdam
Elemen | Keterangan |
---|---|
Nama asli | Benteng Ujung Pandang |
Nama kolonial | Fort Rotterdam (dari kota Rotterdam, Belanda) |
Lokasi | Jalan Ujung Pandang No.1, Makassar, Sulawesi Selatan |
Dibangun oleh | Kerajaan Gowa, diperkuat oleh Belanda |
Tahun pembangunan | Sekitar abad ke-16 (dibangun oleh Raja Gowa ke-9) |
Dikuasai Belanda | Setelah Perjanjian Bungaya tahun 1667 |
Fungsi sekarang | Situs sejarah, museum, dan pusat kebudayaan |
📜 Sejarah Singkat
🛡️ Awal Berdiri: Kerajaan Gowa
-
Benteng awal bernama Benteng Ujung Pandang, dibangun dengan batu padas hitam.
-
Dirancang sebagai bagian dari sistem pertahanan maritim Kerajaan Gowa-Tallo, kerajaan besar dan pelaut ulung di Nusantara bagian timur.
🇳🇱 Masa Penjajahan Belanda
-
Tahun 1667, setelah Kerajaan Gowa kalah dari VOC, benteng ini diserahkan melalui Perjanjian Bungaya.
-
Diambil alih oleh Cornelis Speelman, yang lalu mengganti nama menjadi Fort Rotterdam, karena ia lahir di Rotterdam.
-
Bangunan diperkuat dengan gaya arsitektur Belanda klasik, berbentuk penyu yang menghadap ke laut — simbol kekuatan darat dan laut.
🕊️ Masa Kemerdekaan & Modern
-
Digunakan sebagai markas militer dan penjara politik.
-
Kini menjadi situs sejarah, lokasi Museum La Galigo, dan pusat seni-budaya.
🧱 Arsitektur & Tata Ruang
Elemen | Ciri Khas |
---|---|
Bentuk | Seperti penyu jika dilihat dari udara |
Dinding | Tebal, terbuat dari batu bata dan batu kapur |
Menara pengawas | Tersisa 6 bastion (menara) dari rencana awal 7 |
Bangunan utama | Bergaya Eropa klasik, beratap runcing dengan jendela simetris |
Gerbang masuk | Bergaya Belanda dengan ukiran klasik |
🧭 Fungsi Benteng Dulu dan Kini
Masa | Fungsi |
---|---|
Kolonial Belanda | Pusat militer, markas VOC, penjara, kantor administrasi |
Abad ke-20 | Tempat tahanan politik, termasuk Pangeran Diponegoro |
Sekarang | Museum La Galigo, tempat pertunjukan seni, galeri budaya, dan objek wisata sejarah |
🧙♂️ Kisah Pangeran Diponegoro
-
Setelah ditangkap Belanda di Magelang (1830), Pangeran Diponegoro dibuang ke Benteng Rotterdam.
-
Ia ditahan di bangunan khusus dalam kompleks benteng hingga wafat pada tahun 1855.
-
Kamar tahanannya masih bisa dikunjungi dan menjadi situs ziarah sejarah nasional.
🗺️ Museum La Galigo
-
Terletak di dalam kompleks Benteng Rotterdam.
-
Memamerkan koleksi:
-
Alat musik tradisional Bugis-Makassar
-
Manuskrip kuno lontara
-
Senjata tradisional
-
Miniatur kapal pinisi
-
Replika kehidupan adat Sulawesi Selatan
-
📚 Nilai Historis & Budaya
Aspek | Makna |
---|---|
Warisan arsitektur kolonial | Salah satu benteng Belanda terawat terbaik di Indonesia |
Situs sejarah lokal | Saksi kejayaan dan kejatuhan Kerajaan Gowa |
Situs nasional | Tempat pembuangan tokoh nasional (Diponegoro) |
Pusat budaya | Tempat pertunjukan tari, musik, dan pameran budaya Sulsel |
✨ Kalau kamu tertarik:
-
📖 Cerpen sejarah: “Suara dari Sel Pangeran”
-
🎨 Ilustrasi Benteng Rotterdam dari atas (bentuk penyu)
-
🗺️ Rute wisata sejarah Makassar: Fort Rotterdam – Pelabuhan – Somba Opu – Losari
Ingin kupandu buat cerita berlatar Fort Rotterdam atau tur sejarah Makassar untuk pelajar?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar