Chang’e (嫦娥): Dewi Bulan dan Kisah Cinta Abadi dari Langit
Chang’e (嫦娥) adalah salah satu tokoh paling ikonik dalam mitologi Tiongkok. Ia dikenal sebagai Dewi Bulan, yang hidup sendiri di bulan bersama kelinci giok, setelah menelan ramuan keabadian dan meninggalkan kekasihnya di bumi. Kisahnya telah menginspirasi puisi, opera, lukisan, film, dan festival selama ribuan tahun.
🧭 Identitas dan Julukan
Nama Mandarin | Arti / Julukan |
---|---|
嫦娥 (Cháng’é) | Nama dewi bulan |
月神 (Yuèshén) | Dewi Bulan |
嫦娥奔月 | “Chang’e Terbang ke Bulan” – judul kisah terkenalnya |
Heng’e (姮娥) | Nama kuno versi awal (berganti jadi Chang’e) |
📖 Kisah Legendaris: Cinta, Keabadian, dan Kesendirian
🏹 Cinta dan Pengorbanan
-
Chang’e adalah istri dari Hou Yi (后羿), pemanah hebat yang menyelamatkan dunia dengan memanah jatuh sembilan dari sepuluh matahari yang membakar bumi.
-
Sebagai hadiah, ia diberi ramuan keabadian oleh Dewi Barat (Xi Wangmu).
💔 Perpisahan Abadi
-
Dalam satu versi paling populer:
-
Hou Yi menyimpan ramuan untuk nanti dikonsumsi bersama-sama.
-
Namun murid Hou Yi yang jahat, Fengmeng, mencoba mencuri ramuan saat Hou Yi pergi.
-
Demi mencegahnya, Chang’e meminum seluruh ramuan, dan tubuhnya pun melayang ke langit, akhirnya menetap di bulan.
-
Hou Yi yang hancur hati pun menyembah bulan setiap tahun pada malam purnama bulan 8 (Mid-Autumn Festival), berharap melihat bayangan istrinya.
-
🐇 Teman Abadi: Kelinci Giok (玉兔 – Yùtù)
Chang’e hidup di bulan bersama seekor kelinci putih sakti yang membuat ramuan keabadian dengan menumbuk bahan di lesung giok. Kelinci ini menjadi ikon dari keabadian, pengobatan, dan kesetiaan.
🌕 Festival Bulan (中秋节 – Zhōngqiū Jié)
Tradisi Terkait Chang’e | Penjelasan |
---|---|
Mid-Autumn Festival (bulan 8, tgl 15 Imlek) | Didedikasikan untuk menyembah bulan dan mengenang Chang’e |
Makan kue bulan (月饼 – yuèbǐng) | Melambangkan keutuhan dan harapan akan pertemuan kembali |
Menatap bulan | Dipercaya bisa melihat bayangan Chang’e atau kelinci giok |
🧧 Simbolisme Chang’e
Simbol | Arti Filosofis / Kultural |
---|---|
Bulan Purnama | Kesempurnaan, kerinduan, keluarga |
Ramuan Keabadian | Harga dari keabadian: kesendirian & kehilangan |
Terbang ke Bulan | Pelarian dari dunia fana, namun berujung sunyi |
Kelinci Giok | Kesetiaan, pengobatan, dan harapan |
🎨 Visual dan Seni
-
Digambarkan sebagai wanita cantik berselendang panjang, dengan cahaya bulan menyinari wajahnya.
-
Sering terlihat bersama:
-
Kelinci giok
-
Pohon cassia di bulan (桂花树)
-
Lesung ramuan keabadian
-
💡 Fakta Menarik
-
Astronot Tiongkok menamai misi luar angkasanya “Chang’e”, dimulai dari Chang’e-1 (2007) hingga kini.
-
Chang’e sering muncul dalam anime, game, dan film seperti:
-
Over the Moon (Netflix)
-
League of Legends (sebagai skin)
-
Mobile Legends: Bang Bang
-
-
Kisah Chang’e di bulan sering dibandingkan dengan:
-
Dewi Kaguya (Jepang)
-
Artemis (Yunani)
-
Sina dan Dewi Bulan dalam mitos Pasifik
-
✨ Kutipan Puitis
“Di langit sana ia bersinar, wajahnya tak berubah, namun hatinya menangis — untuk cinta yang tertinggal di bumi.”
— dari puisi Dinasti Tang
“Bulan di malam purnama... mungkinkah engkau menatap kami juga, Chang’e?”
🌟 Kesimpulan
Chang’e adalah sosok tragis dan agung — simbol dari cinta yang abadi, pengorbanan tak terbatas, dan kerinduan yang tak bisa terucap. Kisahnya terus hidup dalam hati rakyat Tiongkok, terutama saat mereka menatap bulan purnama sambil mengenang keluarga, cinta, dan rumah.
Di antara cahaya bulan dan keheningan malam, Chang’e tak pernah sendiri — karena setiap kerinduan manusia selalu terpantul di sana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar