Doli‑doli adalah alat musik tradisional khas Nias, Sumatera Utara—mirip kolintang mini yang dimainkan dengan cara dipukul menggunakan dua batang kayu. Ini dia rangkuman lengkapnya:
🥁 Struktur & Cara Memainkan
-
Terbuat dari bilah kayu atau bambu, disusun sejajar seperti kolintang, tetapi dalam versi lebih kecil (umumnya 4–8 bilah)
-
Tipe sederhana disebut Gahe (sekitar 4 bilah), biasanya dimainkan di ladang; versi lebih lengkap disebut Hagita (6–8 bilah)
-
Cara mainnya dengan dipukul menggunakan dua batang kayu, bisa diletakkan di lutut atau di atas dudukan kecil
🎶 Fungsi & Suara
-
Doli‑doli menghasilkan melodi perkusi ringan, menciptakan nada merdu yang khas
-
Sering dipadukan dalam ansambel musik tradisional Nias, menemani gendang dan instrumen lokal lainnya
🌿 Peran Budaya
-
Dipakai dalam upacara adat, ritual religi, acara panen, dan saat santai di ladang
-
Kadang dimainkan untuk mengiringi suasana duka cita atau sendu, sesuai fungsinya sebagai alat ekspresif
📊 Ringkasan Sekilas
Aspek | Detail |
---|---|
Asal | Nias, Sumatera Utara |
Bahan | Kayu/bambu, 4–8 bilah nada |
Cara main | Dipukul dengan dua stik kayu |
Fungsi | Melodi ringan, ritual, hiburan |
Jenis | Gahe (4 bilah), Hagita (6–8 bilah) |
Kesimpulan: Doli‑doli bukan sekadar hiburan—ia menyimpan nilai kultural dan fungsional dalam kehidupan masyarakat Nias. Meskipun sederhana, alat ini memberi warna pada tradisi lokal dan hingga kini masih ditemukan dalam acara adat dan budaya di sana.
Kalau kamu penasaran mendengar suaranya atau ingin belajar bagaimana memainkannya, saya bisa bantu cari video demo atau info tentang pelestarian alat musik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar