
Kejadian yang viral diperbincangkan di media sosial berawal dari yang diungkapkan oleh akun X, @sopeya1213. Dalam acara tersebut tampak terlihat sekelompok ibu-ibu sedang asyik mengikuti lomba makan pisang. Namun yang jadi masalah adalah, gestur lomba makan pisang ini berbeda dengan kebanyakan pada umumnya.
Terlihat dari mempraktikkannya, satu orang peserta lomba berusaha untuk makan pisang dan satu orang lainnya memegangi buah pisang yang akan dilahap, sedangkan posisi pisang itu diarahkan ke bagian organ intimnya. Para ibu tersebut pun tampaknya sangat antusias dengan perlombaan ini, tertawa cekikikan dan seperti merasa terhibur.
Namun melihat unggahan ini, justru para netizen lah yang seperti ngamuk dengan apa yang mereka lihat. Bahkan ada dari salah satu netizen yang sampai tuduh, jika yang bikin acara itu adalah orang to*ol, lebih-lebih yang mengikuti lomba. Mereka tampak marah sekali dengan adegan yang dinilainya vulgar tersebut. Tapi dari banyak netizen yang geram, ada pula yang kebingungan dengan konsep perlombaan 17 Agustusan ini.
"Apa sih ini idenya?" tulis akun @eg********.
Dalam keterangan akun @terang_media pada (17/8), terungkap. Pisangnya enggak dimakan ya guys, tapi hanya dimasukkan ke mulut ibu-ibu peserta lomba. Kemudian mereka menutup matanya, sambil mulut bergerak maju mundur seakan mengulum, lalu seperti mengemut, dan akhirnya menjilat, serta beberapa aktivitas yang sering terlihat dalam video-video pornografi.
Menyikapi hal ini, perlu kiranya untuk mempertimbangkan dampak dari kegiatan tersebut terhadap masyarakat secara keseluruhan. Apakah acara tersebut sejalan dengan nilai-nilai kebangsaan dan norma sosial yang berlaku, ataukah justru melanggar etika dan moral?
Kontroversi seputar lomba 17 Agustusan yang dianggap mesum juga menimbulkan pertanyaan mengenai pengawasan dan regulasi dalam menyelenggarakan acara publik. Penting bagi pihak-pihak terkait, seperti pemerintah daerah dan panitia penyelenggara, untuk lebih cermat dalam merencanakan dan mengawasi setiap detail acara demi menjaga keselamatan dan kenyamanan masyarakat.
Dengan demikian, perlu adanya refleksi dan evaluasi mendalam terkait kegiatan kontroversial ini agar dapat mengambil hikmah dan pelajaran untuk kegiatan serupa di masa depan. Penting bagi semua pihak untuk memastikan bahwa setiap kegiatan yang diselenggarakan merupakan bentuk penghormatan terhadap hari kemerdekaan tanpa melanggar norma-norma sosial yang berlaku.
Gimana nih tanggapannya tentang kejadian ini, termasuk sudah dalam kategori tindakan mesum atau biasa saja untuk sekedar heboh-hebohan. Mengingat para pesertanya kebanyakan adalah emak-emak atau ibu-ibu, yang kadang mereka kalau bikin acara pun juga terlihat suka agak laen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar